Rabu, 26 Desember 2018

Terpikat Piaynemo dan Laut Raja Ampat

Piaynemo, Raja Ampat. Sumber: Dok. Pribadi
Berkunjung ke pulau Piaynemo merupakan agenda wajib saat menjelajah Raja Ampat-Papua Barat. Pulau ini terletak di Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat. Dari Doberai Private Island Pulau Urai tempat saya menginap, Piaynemo berjarak 2-3jam naik speedboat berkekuatan 2x200pk.

Salah satu pertimbangan saya memilih menginap di Doberai Private Island Pulau Urai selain pantainya indah adalah letaknya yang strategis. Jarak tempuh dari sini ke berbagai destinasi kepulauan Raja Ampat tidak terlampau jauh bila dibandingkan dengan menginap di kota Sorong.


Bila menginap di Sorong maka Anda membutuhkan waktu 3-4 jam berlayar ke Piaynemo, tergantung kekuatan mesin speedboat yang dipakai. Jika menginap di pulau Urai maka perjalanan laut lebih singkat dan destinasi yang dikunjungi bisa lebih banyak.
Doberai Private Island Eco Resort, Pulau Urai. Sumber: Dok Pribadi
Di Eco Resort, Anda Dapat Langsung Berenang ke Laut. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis Bersantai Di Eco Resort. Sumber: Dok. Pribadi
Ketersediaan listrik di kepulauan Raja Ampat masih terbatas . Di Doberai Private Island Pulau Urai, listrik mati pukul 07.00 dan akan menyala lagi sekitar pukul 17.00. Oleh sebab itu, jangan lupa mengisi daya peralatan elektronik, seperti smartphone, kamera, power bank dan drone di malam hari. Senter dapat dibawa untuk berjaga-jaga bila hal darurat terjadi.
Eksotika Dermaga Eco Resort Difoto dengan Drone. Sumber: Dok. Pribadi
Lanjut bercerita tentang Piaynemo, pulau ini merupakan pulau bukit karst penuh pepohonan hijau. Mendaki bukit ini mudah sebab telah dibangun anak tangga hingga ke puncak. Sekitar 300an anak tangga kayu siap dijelajahi pengunjung. Pastikan kondisi Anda fit untuk mendaki!
Penulis (Duduk Bertopi Putih) Bersama Rekan-Rekan Traveller di Piaynemo. Sumber: Dok. Pribadi
Menurut masyarakat setempat, Piaynemo berarti sambungan antara kepala dan gagang tombak dalam bahasa Biak. Bila dilihat dari jauh ketika berlayar, Pulau Piaynemo seperti terputus tiga dengan ujung pulau menyerupai mata tombak.
Saat tiba di Piaynemo, jangan lupa berfoto di dermaga sebab pulau ini memiliki dermaga kayu yang rapi beralas air laut biru kehijauan yang bening. Berbagai biota laut bisa Anda lihat dari atas dermaga. Sangat cantik!
Welcome to Piaynemo, Raja Ampat. Sumber: Dok. Pribadi
Penulis di Dermaga Piaynemo. Sumber: Dok. Pribadi
Cuaca di kepulauan Raja Ampat umumnya sangat panas dan kering. Kemanapun Anda pergi disarankan memakai topi, kacamata hitam, dan krim tabir surya agar mata tidak silau dan kulit tidak terbakar. 

Di puncak Piaynemo, bersiaplah melihat pemandangan spektakuler. Anda akan menyaksikan hamparan bukit karst menjulang di atas laut yang menyebar menyerupai bintang di langit. Oleh sebab itu, jangan heran bila tempat ini turut disebut bukit bintang. Duduklah sejenak dengan tenang menikmati keindahaan alam yang syahdu.
Piaynemo, Raja Ampat. Sumber: Dok. Pribadi
Terpesona Bukit Bintang Piaynemo. Sumber: Dok. Pribadi
Duduk Menikmati Indahnya Pemandangan. Sumber: Dok. Pribadi
Setelah mendaki bukit, Anda bisa mampir ke pulau Sasukarures yang berada di sekitarPiaynemo. Pulau kecil ini merupakan pantai tersembunyi (hidden bay) dengan banyak batuan karst menjulang di tepi pantai. Pulau ini sepi sehingga Anda bisa puas berjalan menelusuri pantai sambil berfoto dengan minim gangguan. Nikmat luar biasa!
Pantai Tersembunyi Berbukit Karst di Pulau Sasukarures. Sumber: Dok Pribadi
Penulis Menjelajah Pantai Sasukarures. Sumber: Dok. Pribadi
Dari pantai tersebunyi dan masih di sekitar Piaynemo, lanjutkan perjalanan menuju pulau hutan bakau. Area ini merupakan konservasi tanaman Mangrove. Pengunjung dapat berjalan mengikuti track. Berfoto di sini tak kalah menarik. Gradasi air laut biru kehijauan berpadu indah dengan akar tunjang bakau liar memberikan pemandangan tropis yang sensasional.
Penulis di Hutan Bakau Piaynemo. Sumber: Dok. Pribadi
Selesai berkeliling di daratan pulau Piaynemo dan sekitarnya, mari berenang dan menyelam! Anda bisa melanjutkan perjalanan ke pulau Sauwandarek. Dibutuhkan sekitar 45menit-1jam berlayar dengan speedboat. Pulau ini terletak di distrik Meos Mansar, Raja Ampat, Papua Barat.

Perairan Sauwandarek terletak di Selat Dampier yang memiliki banyak titik selam yang eksotik. Aktivitas yang bisa dilakukan adalah bersantai di tepi pantai, berenang, snorkeling, dan menyelam (diving). Pastikan Anda membawa peralatan snorkeling/diving yang dibutuhkan. Koordinasikan jauh-jauh hari dengan pihak penginapan bila hendak sewa.

Tip dari saya bila Anda snorkeling, bawalah beberapa keeping biskuit agar ikan-ikan datang mengerumuni Anda. Snorkeling dengan kaki katak (fin) direkomendasikan supaya renang Anda lebih laju tidak terhambat arus. Ikan-ikan yang bisa Anda temui di sini seperti : bat fish, ikan ekor kuning, clown fish (ikan nemo), dan berbagai terumbu karang yang menakjubkan.

Selain di Sauwandarek, saya juga mampir ke Friwen untuk snorkeling. Bagi saya pribadi yang memang senang berenang dan snorkeling, pesona pemandangan laut Raja Ampat super tiada duanya dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Anda harus mencobanya sendiri!
Life is Beautiful! Penulis Menyelam di Sauwandarek. Sumber: Dok. Pribadi
Berenang di Laut yang Bening Bersama Ikan-Ikan. Sumber: Dok. Pribadi
Dari pulau Jawa, untuk mencapai Raja Ampat membutuhkan waktu perjalanan nyaris 12 jam menyerupai waktu bepergian ke Eropa. Yang pasti, saya tidak menyesal menempuhnya. Bahkan, saya merasa bersyukur bisa ke sini dan ingin kembali lagi suatu hari nanti.

Di mata Internasional, Raja Ampat dikenal sebagai salah satu tempat menyelam (diving) terbaik di dunia. Beberapa turis asing yang saya temui, mereka mengetahui tempat ini dari mesin pencari Google. Mereka rela menempuh perjalanan jauh demi menyaksikan alam laut Indonesia.

Nah, bagaimana dengan Anda? Kalau orang asing saja bisa sangat bangga bertamasya di negara kita, apalagi kita sebagai penduduk Indonesia yang memiliki wilayah ini. Nikmati momen tak terlupakan di Raja Ampat yang membuat Anda semakin cinta dengan tanah air Indonesia!




Catatan:    
Artikel dengan foto-foto perjalanan penulis selengkapnya dapat dilihat pada blog Kompasiana: https://www.kompasiana.com/aytravel

Artikel ini merupakan Trilogy Travel Story penulis di Raja Ampat, Papua Barat. Jangan lupa baca artikel selanjutnya ya! =)

Suka dengan artikel ini? Silahkan bagikan ke teman yang suka jalan-jalan.

Ikuti Instagram penulis di: @ayuliqui

Stay Tune for More Exciting Travel Story. Follow my Instagram: @ayuliqui.  Thank You for Reading! 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musical Time: Let's Learning!

Music has been part of my life since I was young, Everyday I wake up with music and also go to bed with music, Just like an a...