Rabu, 25 Juli 2012

THE ART OF MAKING NEW

















This article also published in Kompas.com :
Seni Pembaharuan, Oktober 2009, Jakarta Indonesia




“Aku bosan nih dengan telepon selular ku. Aku ingin ganti, ah!”
“Mau ganti dengan apa? Black Berry?”
Ah gak mau! Walau canggih tapi menurutku BB udah kuno, bosen dan udah banyak yang punya. Mendingan Nokia N97. Lebih gaya, canggih dan yang pasti lebih baru!”
 
Sesuatu yang baru sering menjadi ‘magnet’ bagi orang-orang yang sedang merasa ‘kadaluarsa’. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa melakukan sesuatu secara berulang-ulang dan terus-menerus dapat membuat seseorang terserang penyakit bosan. Uniknya, tidak ada seorang dokterpun yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Tak percaya? Coba saja kunjungi rumah sakit dan beranikan diri bertanya dengan raut wajah pura-pura bodoh kepada petugas informasi rumah sakit : “Mbak ada dokter ahli penyakit bosan?” Saya rasa, mbak ini akan menganggap Anda gila dan berpikir bahwa seharusnya Anda mampir ke rumah sakit yang lain alias rumah sakit jiwa di mana mayoritas pasiennya menganggap kegilaan adalah hal yang waras dan masuk akal.

Bosan adalah sebuah tahap di mana seseorang membutuhkan perubahan, sesuatu yang lain dan biasanya mengarah kepada sesuatu yang baru. Sesuatu yang mungkin belum pernah ia jumpai atau belum pernah dicermati. Bahkan tak menutup kemungkinan jika penyembuhnya adalah sesuatu yang sudah pernah maupun sering dijumpai tapi entah bagaimana sesuatu tersebut ‘lolos’ sehingga tidak dicermati. Lolos seperti air hujan yang mengalir lewat talang air di atap yang tak tersumbat lalu mengalir masuk got, sungai, bermuara ke lautan luas sampai ke negeri antah-berantah padahal 'yang lolos' ini sangat dicari-cari.

Kok bisa lolos? Tanyakan hal ini pada diri sendiri : “Apa yang membuat saya menjadi bosan dengan kehidupan yang sedang dihadapi?” Jawablah dengan analisa diri. Sebelumnya, ada trik jitu untuk menguji keakuratannya, yaitu : jujur pada diri sendiri dan jangan gengsi! Jika anak SMA berlomba-lomba mencari kunci jawaban sebelum Ujian Akhir Nasional hingga rela membuang jutaan rupiah demi cari bocoran yang kalau dipikir-pikir adalah tiket menuju masa depan tanpa harapan, maka kunci jawaban untuk persoalan kebosanan boleh dibilang murah bahkan gratis! Tak perlu bayar dokter, tak perlu bayar obat. Cukup lepaskan gengsi dan beranikan diri ‘berkaca’ walaupun bayangan yang dihasilkan menyeramkan seperti melihat buto. Sulit? Memang sulit. Bila ingin kembali tenang maka ketegangan dan kepalsuan yang selama ini dipertahankan demi citra semata harus dilepaskan.

Ada banyak aspek dalam kehidupan yang bisa membuat seseorang menjadi bosan. Malah saya berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini sangat bisa membuat siapapun jadi bosan jika tidak pandai-pandai melakukan mix and match antara hal-hal yang bersifat materi dan batiniah. Bosan dengan pekerjaan, menu makan siang, gaya berpakaian, gaya rambut, telepon genggam, ballpoint, organizer, mobil, motor, sepatu, sampai bosan yang paling ‘asyik’ yaitu bosan dengan pasangan. Jika dicermati lebih dalam, hal-hal kecil maupun besar yang ada di sekitar kita memiliki potensi yang sama besarnya untuk menjadi sesuatu yang tak ingin lagi dikerjakan, disentuh, dimakan, dimiliki, dikendarai, dan disukai. Bahkan untuk dipertahankan dan dicintai lagi.

Melakukan pembaharuan adalah cara menanggulangi kebosanan. Lalu hal apa saja yang harus dirubah? Anda sendiri adalah satu-satunya orang yang bisa memecahkannya. Bertanya pada orang tua, teman dekat, saudara atau pacar sah-sah saja. Akan tetapi jangan sampai opini mereka justru membuat Anda semakin bingung dengan langkah perubahan yang harus dilakukan. Apa yang menjadi minat dan talenta Anda harus diutamakan dalam mengambil keputusan untuk melakukan perubahan dan ini sama sekali tidak berarti egois maupun durhaka! Jika Anda telah mengenal diri dengan baik, maka jawaban mengenai apa yang harus diperbaharui akan tampil seperti walking text di pikiran sehingga Anda berkata “Aha!” lalu dihiasi lampu pijar menyala seperti di komik atau film.
Gonta-ganti telepon seluler, gonta-ganti mobil, dan gonta-ganti gaya berpakaian atau gaya rambut adalah beberapa contoh kecil dari perlunya mengganti sesuatu yang baru dari segi fisik dan materi. Asal ada uang, hal itu bisa diwujudkan. Tapi kalau belum ada uang ya silahkan rajin menabung dulu atau mengkredit tapi jangan sampai nunggak bayarnya. Hati-hati jangan sampai terjerat hutang!
Gonta-ganti profesi dan gonta-ganti pacar, ini baru lain cerita! Dua persoalan ini adalah contoh perubahan yang memiliki makna lebih dalam. Perkara profesi dan cinta, keduannya tidak bisa dipaksakan dan akan memiliki tingkat keberhasilan rendah apabila hanya melihat dari ‘luarnya’ saja. “Profesi menjadi seorang pialang saham benar-benar keren!” atau “Wah, Bianca memang cantik sekali.” Perlu analisa yang teliti supaya kedua hal ini bisa berhasil gemilang terutama dari sisi minat, kesukaan, dan kecocokan. Kalau kurang pas, walaupun bergengsi dan rupawan sekalipun tetap saja ujung-ujungnya akan gagal. Untungnya, kalau keduanya selalu gagal malah sangat mungkin seseorang justru berubah menjadi sadar akan keinginannya yang paling dalam. It’s kinda blessing in disguise!

Planet bumi pun ngomong-ngomong bisa ikutan bosan juga lho dengan mahkluk hidup yang mendiaminya. Oleh karena itu ada yang namanya regenerasi. Ada yang menjadi tua lalu meninggal tetapi lahir juga yang muda dan penuh semangat untuk menggantikannya. Ini juga merupakan takdir dari yang di Atas. Tua-muda, kaya-miskin, lahir-mati, lama-baru, suka-tidak suka, kanan-kiri, pro-kontra. Semuanya hadir saling melengkapi. Tidak ada yang salah dengan pembaharuan dan perbedaan. Menurut saya inilah yang membuat hidup lebih dinamis. Dinamis karena selalu ada yang baru, selalu ada yang lain.

Pembaharuaan apa yang akan Anda lakukan kali ini? Jangan sampai langkah pembaharuan yang dipilih malah menjadi ‘jalan sesat baru’ karena salah analisa. Lakukan ini untuk perbaikan hidup dan kemajuan diri. Sukses bukan karena orang lain walaupun Anda adalah anak pejabat, anak pengusaha kaya, atau anak orang terkenal. Sukses ada di tangan Anda sendiri karena giat bekerja dan pandai melihat peluang. Isilah hari demi hari dengan hal-hal bermanfaat tapi jangan lupa menikmati hidup. Nyawa hanya satu, hidup hanya sekali. Saran saya sebelum planet ini bosan dengan kita, ada baiknya rajin bekerja dan hasilkan banyak pembaharuan agar dapat uang banyak lalu tamasya keliling dunia!

New is not just new. It’s also a good start to achieve a mighty victory!

Musical Time: Let's Learning!

Music has been part of my life since I was young, Everyday I wake up with music and also go to bed with music, Just like an a...