Sabtu, 09 April 2011

CAUGHT and OUT







Uhm..uhm..uhm.. I hear a lady coughing more than thousand times

She wears a nice blue syawl in her beautiful neck

Trapped in a hurricane but not yet dying (Dont!!)

Rowwing the past hard time then finally get out



See the barista buzzy with the hot coffee

Mixing this and that to serve you nicely

I worked to get A but damn why I got E!

Oh, what am I supposed to do except call myself silly



Mess is beautiful for Tazmania Devil

"I wish there is a carrot flavour coffee," said Mr. Bugs Bunny

Work out by using office stairs to free from dizzy

Aha! Finally I find myself with less stupid insanity







Jakarta, 18 12 2011

Image source : Daydreaming by Nikki Monaghan.co.uk



Jumat, 08 April 2011

THE TOP OF MIND : KNOWLEDGE


Ada pepatah yang mengatakan “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China!” Namun, saat ini kita bisa mempertanyakannya kembali. Ada apa dengan negeri China, karena kini menuntut ilmu bisa dilakukan di mana saja. Di Asia, Eropa, Amerika, Australia, Indonesia , bahkan online! Intinya, yang menjadi siswa atau mahasiswa harus sadar diri untuk belajar. Jangan cuma sekolah untuk dapat gelar sarjana semata atau mungkin jadi ‘body guard’ kekasih pujaan yang ikut-ikutan sekolah. Terpaksa bangun pagi untuk berangkat sekolah dan tidur subuh karena mengerjakan tugas. Terlebih, ditambah membuatkan pekerjaan rumah punya si dia atas nama cinta. Entah itu cinta beneran atau hanya cinta monyet. Duh, kasian deh lu!

Seorang teman pernah berkata “Ah.. ngapain sekolah tinggi-tinggi, buang-buang waktu aja. Toh, pengalaman jauh lebih penting!” Seorang ilmuwan asal Jerman juga pernah berkata “Imajinasi lebih berharga dari sekedar ilmu pasti.” Tapi coba Anda renungkan : Pertama, siapa yang mau mempekerjakan seseorang bila orang tersebut tidak memiliki ilmu pengetahuan apapun? Setidaknya, orang yang mau mempekerjakannya bertanya mengenai sertifikat kelulusan, dulu kuliah di mana dan ambil jurusan apa. Kedua, bagaimana caranya berimajinasi tentang sesuatu atau apapun yang dicita-citakan bila sang otak tidak tahu apa-apa? KOSONG! Itu jawaban logis yang mungkin bisa diprediksi. Kosong! Wong gak tahu apa-apa… mau ngebayangin apa?

Tukang ban yang dipinggir jalan saja setidaknya harus punya ilmu yang benar mengenai bagaimana mengisi angin untuk ban pelanggan maupun teknik menambal ban yang kena paku. Jelas tidak boleh asal, ada ilmunya, meski ada juga yang berpendapat alah bisa karena biasa. Pertanyaan mengenai mana yang lebih penting, ilmu pengetahuan atau pengalaman memang seperti menjawab pertanyaan duluan mana ayam atau telur? Hhhmm.. bagaimana menurut Anda? Sepertinya hanya Tuhan yang tahu.

350 tahun lamanya, negara Indonesia dijajah oleh Belanda. Menurut nenek dan kakek yang kebetulan mengalami masa-masa perang, dahulu yang boleh mengenyam pendidikan hanya warga penjajah dan orang Indonesia ningrat saja. Sisanya, mereka yang disebut inlander, bernasib ekstra nelangsa jadi pembantu alias jongos sebutan kasarnya, budak, sampai istri simpanan. Kasihan! Dampaknya, masih terasa hingga kini. Sudah tahun 2011, masih banyak rekan-rekan yang buta aksara terutama perempuan, yang dari dulu dianggap sebagai ‘yang ke-2’ dari lelaki. Bila meniru suara teriakan senior ketika SMA, kurang lebih seperti ini : “Woi!!! Hari gini baca tulis aja gak becus!! Gimana bisa, dek!!! Mau jadi apa!!!!!”

Coba intip negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, negara yang pernah dijajah oleh Inggris. Tak dapat dipungkiri bila mereka bisa jauh lebih maju. Ini mungkin karena sejak jaman penjajahan, mereka justru harus sekolah meski pada akhirnya harus tunduk kepada Sang Tuan Penjajah. Tapi, setidaknya mereka punya ilmu untuk berkarya yang secara tidak langsung turut diajarkan kepada anak cucunya meski hidup dalam tekanan penjajah. Sir Thomas Stamford Raffles adalah salah satu tokoh yang banyak mewariskan lembaga-lembaga pendidikan bagi warga di Singapura. Wow, betapa beruntungnya mereka!

Bagi saya pribadi, pendidikan itu nomor 1. Entah itu belajar ekonomi, teknik sampai bahasa dan seni. Pokoknya, harus sekolah! Pelajari apa yang disukai. Apalagi jika usia masih dibawah 30 tahun, jangan disia-siakan bila ada kesempatan sekolah. Kadang –kadang bosan di kelas, yah.. itu biasa. Sesekali ‘kabur’ untuk refreshing bisa menjadi selingan penangkal kebosanan :D. Pentingnya pendidikanpun turut menjadi agenda UNESCO dengan menyelenggarakan program Education For All (EFA) sebagai salah satu Millennium Development Goals. Diharapkan tidak ada lagi manusia yang buta aksara di tahun 2015. Semoga tercapai! Pendidikan adalah modal kerja utama, lebih utama dari pada perhitungan working capital dari sebuah balance sheet!

Terakhir, kembali kepada pepatah “tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”, ada seorang tokoh yang selalu saya ingat. Ketika kecil, saya rela tidur larut malam demi menyaksikan tokoh ini beraksi di layar televisi. Siapa dia? It’s Judge Bao! Seorang hakim bijak yang sepertinya hampir mustahil ia berada di zaman sekarang. Tanpa mengurangi rasa hormat, mungkin sekarang yang ada adalah seorang Judge BAU! Oh no… mayday mayday.. He needs a good tooth brush from Oral B and Listerine!


But don’t worry, we are just a human and so Mr. Judge Bau. And yes, we made a lot of mistake. For those who never made a mistake, please stand up, please stand up!

Hehehe… I don’t see you, but I see Mr. Slim Shaddy! Gotcha! :D


Beautiful, ugly, fat, skinny, young, old, male or female, just remember if education is very important. Put it in your 1st list! Never say no to education! Science, Economic, Art, Language, just learn in a balance portion in the name of your brighter future.

Happy learning!




Image source :

Musical Time: Let's Learning!

Music has been part of my life since I was young, Everyday I wake up with music and also go to bed with music, Just like an a...