Jumat, 16 April 2010

ARE YOU GROWN UP ENOUGH?




Apa rasanya dan pertanda seseorang telah menjadi dewasa?
Apakah tandanya hanya dari umur yang kian bertambah? Misalnya 17 tahun ke atas? (setidaknya begitu menurut saudara kita yang berasal dari benua Amerika dan Eropa).
Apakah karena orang tersebut already having sex (oops, don’t think in negative way)?
Apakah karena seseorang sudah tahu mengenai apa yang menjadi tujuan hidupnya entah berapapun umurnya?

Sejak lahir, manusia diajarkan beragam pengetahuan. Mulai dari pengetahuan verbal alias bahasa sebagai alat komunikasi, pengetahuan tentang warna dan bentuk benda, hingga akhirnya cukup umur untuk mulai menuntut ilmu di sekolah dasar sampai menjadi mahasiswa di perguruan tinggi. Lalu, jadilah manusia tersebut akrab dengan yang namanya pelajaran matematika, fisika, akuntansi, sampai bahasa dan seni. Namun demikian, saya tidak pernah menjumpai mata pelajaran atau mata kuliah yang berjudul “Menjadi Dewasa”.
Saya pernah mengenal seorang rekan yang umurnya sekitar 25 tahun lebih tua. Boleh dibilang, harusnya ia benar-benar sudah dewasa sepenuhnya. Namun apa yang terjadi?
Too my surprise, orang itu pernah rebutan tempat parkir di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta plus diwarnai adegan menyiram air dari tempat minumnya kepada mobil yang merebut tempat parkirnya. Byuurrr……. begitulah kira-kira.
Pengalaman lain lagi, seorang rekan berusia 40 tahun mendadak mengadaptasi gaya berkendara ala seekor banteng yang lari tunggang-langgang mau menyeruduk sana-sini, gara-gara ia ketahuan berselingkuh dan pasangannya mara-marah minta cerai. Gaya berkendara tersebut cukup ngetrend ketika saya masih duduk di bangku SMA dan kuliah (meski sekarang pun terkadang sesekali masih tukang ngebut). Namun, ia bertingkah demikian hingga hampir menabrak mobil lain. Boleh dibilang, ia membahayakan orang lain karena emosinya yang labil. Saya yang ketika itu sedang bersamanya ingin sekali berteriak “Man, it’s your personal problem, dick head!
Dua cerita di atas hanyalah sepengal kisah dari realita yang terjadi pada orang yang katanya sudah dewasa di sekitar saya. Masih banyak cerita dan pengalaman lain yang saya jumpai, namun tak mungkin semuanya saya bagikan kepada Anda. Mulai dari perilaku orang dewasa yang jenaka, kekanakan, hingga konyol dan menggelikan semuanya mewarnai hidup. Bahkan, hal ini banyak menyumbang inspirasi dalam pekerjaan saya sebagai seorang penulis.
Jaman dulu, orang berpendapat bahwa sex adalah ‘mainan’ orang dewasa. Namun kini, (ohlala..) sex telah menjadi mainan bagi semua kalangan baik yang sudah dewasa, ‘mengaku’ dewasa, hingga remaja yang di otaknya masih penuh tanda tanya mengenai hal ini. Apakah ini salah? Tidak juga! ‘Benda itu’ ada di tubuh Anda. Jadi menurut saya, Andalah yang punya kuasa sepenuhnya untuk memainkannya dengan baik maupun memberikannya secara cuma-cuma untuk dipermainkan!
Lalu, apa pertanda jadi dewasa jika umur yang bertambah ternyata tidak selalu menjaminnya dan kegiatan sex pun kini telah dipandang sebagai aktivitas ‘have fun go mad’ di segala rentang usia?
Teringat beberapa tahun yang lalu ketika masih berusia belasan, saya ingin menjadi seorang dokter atau arsitek. Saya yakin bisa mencapai cita-cita tersebut saat itu. Sampai, saya menyadari bahwa science isn’t my biggest passion dan akhirnya saya memilih menjalani studi ekonomi saat di perguruan tinggi. Sempat belajar psikologi, tapi lagi-lagi saya merasa salah jurusan! Ketika lulus, kedua orang tua menginginkan saya bekerja di bank. Namun entah mengapa, saya kurang tertarik. Sambil menunggu wisuda, saya sadar diri cari kerja. Saya magang di sebuah majalah mode karena saya sangat suka mengamati tren mode dan design. Saat itu, saya masih gak tahu mau jadi apa! Saya suka belajar ekonomi dan bahasa asing, saya sempat memutuskan untuk menjadi seorang diplomat. Disela-sela hari-hari magang pun saya belajar untuk testnya. Sayangnya, cuma lulus sampai tahap ke-3 lantas tak lama kemudian datanglah panggilan kerja sebagai penulis dan pengarah gaya di sebuah majalah mode asal Prancis. And the story begin….. Banyak suka duka dalam perjalanan karir yang satu ini.

So, where are you going? Me??? I am still thinking... (Help!!! Failed & anxiety strucked like a thunder bold, oh no!!) Namun seorang teman pernah berkata "At the end, everything is gonna be okay. If it's not okay then it is not the end."
Lalu, kini saya berpikir kembali mengenai apa yang menjadi pertanda seseorang telah menjadi dewasa? Apa menurut Anda?

Oiya, ngomong-ngomong soal sex, tentu hal ini tidak lepas dari yang namanya nafsu dan cinta. Tapi, tetap saja untuk membedakan mana yang hanya nafsu dan mana yang pakai cinta, masih kerap menjadi tanda tanya besar.
True love takes a lot of trying. Plus sex or not? Well, it’s your choice!
Mengenai hal ini, ada sebuah fakta unik yang saya temukan ketika mencermati gambar manusia vitruvian karya Leonardo Da Vinci. Coba lihat dengan baik, it’s not just a human anatomy in architectural way! Leonardo Da Vinci menggambar SOULMATE!
Here is my analysis:
1 head, 4 arms, 4 legs. The one with the opened legs surrounded by a delicate circle as a symbol for femininity and a man surrounded by a four-side figure square as a symbol for a masculinity. (Do you get it?)
So, according to this remarkable artwork, if you want to have a great sex and feel the great love just find your soulmate! Where? Of course, it’s none of my business! You have to find it yourself and let the destiny find you both. When you find and feel if that person is the one, just don’t let him/her go. If you feel he/she isn’t perfect… well, nobody's perfect! We are just a human who love to make mistake.

Akhirnya, pembicaraan mengenai hidup memang tiada habisnya selama bumi masih berputar dan masih ada manusia.
Ketika masih kecil ingin cepat menjadi dewasa.
Ketika masih SD ingin cepat jadi anak SMA.
Ketika kuliah ingin cepat bekerja.
Namun lucunya, ketika sudah dewasa ternyata selalu ada kerinduan untuk kembali ke masa kanak-kanak dan bertingkah kekanak-kanakkan meski sudah bisa bersikap lebih bijak.
Kalau boleh saya menyarankan, jalanilah hidup yang berkualitas dengan cara banyak bekerja dan berkarya. Meski banyak rintangan, hidup ini indah dan ternyata singkat sebab,,,, tau-tau kini saya sudah dewasa (ah masa sih??)!!
Pertanyaan terakhir :
Apa itu dewasa? Pastinya hal ini bukan hanya menyangkut jumlah umur dan juga pengetahuan tentang sex. Saya yakin, Anda pasti punya jawaban masing-masing tentang apa arti dewasa.
So, are you grown up enough? Can you tell me how does it feel?
Just enjoy your life and have a great day! Vive la vie!
image source :

Musical Time: Let's Learning!

Music has been part of my life since I was young, Everyday I wake up with music and also go to bed with music, Just like an a...